Audit unit BAA masih terbaik

BERITA PILIHAN UTAMA –>

Universitas Kanjuruan selalu berusaha memberikan yang terbaik, terutama di bidang pendidikan. Sebagai bukti akan hal tersebut, Universitas Kanjuruan siap untuk Audit Eksternal. Audit Eksternal yang dilakukan kali ini adalah audit manajemen mutu universitas.  Aspek yang di audit ditinjau salah satunya administrasi akademik BAA. Setiap unit melakukan planning, desain dan pelaksanaan proses pelayanan. Sedangkan kriteria audit sesuai dengan adanya ISO 9001 versi 2008. Tak hanya itu, kriteria lainnya juga dilihat dari dokumentasi internal serta customer requirement mengenai data mahasiswa maupun dikti secara lengkap.

Untuk selanjutnya Unikama mempersiapkan ISO 9001:2015 pemikiran berbasis resiko, Pada bulan September 2015, ISO menerbitkan edisi baru standar manajemen mutu ISO 9001:2015 Quality management systems — Requirements. Edisi baru ini memuat banyak perubahan yang mencerminkan tren mutakhir dalam bidang manajemen yang berkembang pesat setelah edisi terakhir standar ini, ISO 9001:2008, diluncurkan. Siap atau tidak kami akan mempersiapkan utuk lebih baik.

Dalam audit tersebut  Ir. Hariadi Alim, MM dari DQS memaparkan kedepan ISO berbasis resiko harus diperiapkan dengan baik, salah satu perubahan penting pada ISO 9001:2015 adalah pencantuman “pemikiran berbasis risiko” (risk-based thinking, RBT) bersama dengan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) terhadap pendekatan proses (process approach). RBT dijelaskan secara khusus pada klausul A.4 serta diterapkan secara umum pada klausul-klausul 4.1, 4.4, dan 6.1 ISO 9001:2015. RBT memungkinkan suatu organisasi untuk menentukan faktor-faktor yang dapat menyebabkan proses dan sistem manajemen mutu (quality management system, QMS) menyimpang dari hasil yang direncanakan. Dari pengenalan ini, organisasi selanjutnya dapat menerapkan pengendalian preventif (pencegahan) guna meminimalkan efek negatif dan memaksimalkan peluang. Pengenalan konsep RBT ini menggambarkan integrasi antara manajemen mutu dengan manajemen risiko.

Konsep RBT secara implisit telah disertakan pada edisi-edisi ISO 9001 sebelumnya, misalnya melalui persyaratan untuk perencanaan, peninjauan, serta perbaikan. ISO 9001:2015 mencantumkan persyaratan bagi organisasi untuk memahami konteksnya (klausul 4.1) dan menentukan risiko sebagai dasar perencanaan (klausul 6.1). Hal ini menunjukkan penerapan konsep RBT dalam perencanaan dan penerapan proses QMS (klausul 4.4) serta akan membantu menentukan cakupan informasi terdokumentasi (documented information).

Salah satu tujuan utama QMS adalah sebagai alat pencegahan. Oleh sebab itu, ISO 9001:2015 tidak memiliki klausul atau subklausul terpisah mengenai tindakan pencegahan. Konsep tindakan pencegahan dinyatakan melalui penggunaan RBT di dalam penyusunan persyaratan QMS.

Penerapan RBT di dalam ISO 9001:2015 memungkinkan penghematan di dalam persyaratan preskriptif yang digantikan dengan persyaratan berbasis kinerja. Ini menimbulkan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan ISO 9001:2008 dalam hal persyaratan proses, informasi terdokumentasi, serta tanggung jawab organisasi. Dengan ISO berbasis resiko diharapkan Unikama dapat lebih baik lagi dari berbagai aspek.

BACA BERITA LAINNYA